telepsikiatri adalah penggunaan media komunikasi elektronik dan tehnologi informasi untuk memberikan pelayanan secara jarak jauh. Media komunikasi yang dapat digunakan adalah melalui telepon, fax, e-mail, internet dan media interaktif 2 arah melalui video komunikasi. Media interaktif 2 arah melalui video interaktif merupakan salah satu metode yang digunakan untuk media konferensi.
Telemedicene dan telenursing di Indonesia dapat dikembangkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi yang ada misalnya menggunakan media telephone, internet yang saat ini dikenal diseluruh kalangan baik itu di perkotaan maupun pedesaan. Untuk saat ini di Indonesia belum optimal dalam pemanfaat Teknologi Informatika dan komunikasi khususnya untuk di keperawatan jiwa, masih menggunakan secara tradisional dalam pelaksanaanya, bahkan untuk dokumentasi keperawatan masih jarang yang menggunakan Teknologi informatika dan Komunikasi. Untuk pelayanan setelah pasein pulang juga masih belum terpantau apakah pasein sudah control atau tidaknya, karena dalam administrasi juga belum sempurna dalam menggunkan Teknologi Informasi dan komunikasi.
Konseling Cyber adalah cara baru yang terdepan. Ada manfaat potensial dan ada pula risikonya. Menurut Grohol (2000) manfaat melakukan konseling online ada empat, yaitu:
- klien dapat mengirim dan menerima pesan setiap saat, siang atau malam dan di setiap tempat;
- klien mampu mengambil selama mereka ingin menulis, dan memiliki kesempatan untuk merenungkan pesan;
- klien secara otomatis memiliki catatan komunikasi untuk merujuk nanti; dan
- klien merasa kurang tertutup dari secara pribadi (http://www.ismho.org/suggestions). Klien juga harus diberitahu tentang potensi risiko seperti pesan tidak menjadi diterima dan kerahasiaan dilanggar. Menurut Ainsworth (2001) e-mail bisa gagal dan tidak diterima jika mereka dikirim ke salah alamat dan kerahasiaan bisa dilanggar dalam transit oleh hacker atau penyedia layanan internet atau di kedua ujung oleh orang lain dengan akses ke account e-mail atau komputer
Konseling Cyber tidak akan pernah menggantikan tatap muka tradisional. Namun, tidak dimaksudkan untuk menggantikan konseling tradisional tetapi merupakan cara lain untuk peduli dan membantu. Ainsworth (2001) menemukan bahwa 90% dari orang-orang yang mencari bantuan secara online mengatakan bahwa itu membantu mereka. Berkomunikasi dengan seorang konselor melalui e-mail mungkin seaman berbicara satu secara pribadi. Konselor Cyber akan mengambil tanggung jawab mereka serius untuk melindungi privasi dan kerahasiaan selama tidak ada lain orang yang dapat memperoleh akses ke account e-mail klien.
tidak diragukan lagi, ada kebutuhan dalam diri untuk beradaptasi dengan konsep-konsep psikoterapi dan teori-teori dalam dunia maya disebabkan kurangnya kontak secara langsung dengan orang lain. bahkan ada beberapa penulis yang mengusulkan berbagai kemungkinan praktek dan modalitas teoritis yang dapat berpotensi disesuaikan dengan konseling via dunia maya.
Telepsikiatri melalui videokonferensi dapat digunakan sebagai pemberian pelayanan klinis, pendidikan dan juga dapat digunakan sebagai media penelitian. Keuntungan dari telepsikiatri melalui videokonferensi ini adalah bernilai ekonomis, efektif dan efisien bagi pasien terutama yang berada di daerah yang sulit. Keuntungan lain yaitu telepsikiatri ini memberikan pengetahuan bagi tim medis termasuk perawat dalam memanfaatkan perkembangan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan bagi pasien. Kelemahan dari telepsikiatri melalui videokonferensi ini adalah memerlukan alat-alat tehnologi informasi yang banyak dan mahal serta memerlukan multiprovider yang dapat mendukung kelangsungan dari media ini. Akan tetapi telepsikiatri tetap merupakan suatu media yang baik dan tepat guna bagi pelayanan bagi pasien baik di area klinis maupun di area komunitas. Dengan media ini pasien akan merasa lebih nyaman, kerahasiaan lebih terjamin tanpa perlu pergi ke pelayanan klinis. Selain itu media ini juga dapat memandirikan pasien dalam mengatasi dan mendeteksi dini permasalahan psikologis mereka sendiri. Penggunaan telepsikiatri melalui videokonferensi di Indonesia dapat dilakukan mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Selain itu tehnologi informatika di Indonesia sudah mengalami perkembangan baik di pelayanan klinis maupun di pendidikan kesehatan dan perawatan.
Berdasarkan penelitian ini, konselor menemukan bahwa ia tidak mencapai kepuasan dalam menangani kasus-kasus melalui konseling cyber. Namun, karena dengan perubahan yang cepat dalam dunia IT, setiap konselor harus mempersiapkan sendiri untuk layanan ini serta tantangan lainnya. Mereka mungkin memilih memilih menggunakan metode konseling tradisional dengan cara tatap muka dibandingkan konseling online. Tetapi diharapkan bahwa layanan konsumen maya bisa diperkuat dan lebih banyak lagi pusat konseling yang dibuka.
Sumber:
Hariyati, Rr. Tutik. Penggunaan Telepsikiatri Melalui Video Conferensi Sebagai Media Konsultasi Dan Pembelajaran Perawat Spesialis Jiwa Dan Pasien
Telepsikiatri melalui videokonferensi dapat digunakan sebagai pemberian pelayanan klinis, pendidikan dan juga dapat digunakan sebagai media penelitian. Keuntungan dari telepsikiatri melalui videokonferensi ini adalah bernilai ekonomis, efektif dan efisien bagi pasien terutama yang berada di daerah yang sulit. Keuntungan lain yaitu telepsikiatri ini memberikan pengetahuan bagi tim medis termasuk perawat dalam memanfaatkan perkembangan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan bagi pasien. Kelemahan dari telepsikiatri melalui videokonferensi ini adalah memerlukan alat-alat tehnologi informasi yang banyak dan mahal serta memerlukan multiprovider yang dapat mendukung kelangsungan dari media ini. Akan tetapi telepsikiatri tetap merupakan suatu media yang baik dan tepat guna bagi pelayanan bagi pasien baik di area klinis maupun di area komunitas. Dengan media ini pasien akan merasa lebih nyaman, kerahasiaan lebih terjamin tanpa perlu pergi ke pelayanan klinis. Selain itu media ini juga dapat memandirikan pasien dalam mengatasi dan mendeteksi dini permasalahan psikologis mereka sendiri. Penggunaan telepsikiatri melalui videokonferensi di Indonesia dapat dilakukan mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Selain itu tehnologi informatika di Indonesia sudah mengalami perkembangan baik di pelayanan klinis maupun di pendidikan kesehatan dan perawatan.
Berdasarkan penelitian ini, konselor menemukan bahwa ia tidak mencapai kepuasan dalam menangani kasus-kasus melalui konseling cyber. Namun, karena dengan perubahan yang cepat dalam dunia IT, setiap konselor harus mempersiapkan sendiri untuk layanan ini serta tantangan lainnya. Mereka mungkin memilih memilih menggunakan metode konseling tradisional dengan cara tatap muka dibandingkan konseling online. Tetapi diharapkan bahwa layanan konsumen maya bisa diperkuat dan lebih banyak lagi pusat konseling yang dibuka.
Sumber:
Hariyati, Rr. Tutik. Penggunaan Telepsikiatri Melalui Video Conferensi Sebagai Media Konsultasi Dan Pembelajaran Perawat Spesialis Jiwa Dan Pasien
Hussin, Huzili, Irma Ahmad. Cyber Counseling For Addiction And Drug
Related Problems.
Slametiningsih. 2010. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Telemedicine /Telenursing Pada Pasen
Dengan Depresi. Program Magister Ilmu
Keperawatan Kekhususan Keperawatan Jiwa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia