Internet, kependekan dari interconnected-networking adalah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Bisa disebut juga a global network of computer networks atau sebuah jaringan komputer dalam skala global yang mencakup jutaan jaringan baik jaringan pribadi maupun publik, akademik, bisnis dan pemerintahan dari jangkauan lokal hingga global yang terhubung melalui kabel, fiber-optic, wireless connections (nirkabel), dan teknologi lainnya. Jaringan komputer yang disebut dengan Internet inilah yang dapat membuat masing-masing komputer saling berkomunikasi secara luas. Network ini membentuk jaringan inter-koneksi (Inter-connected network) yang terhubung melalui Internet Protocol Suite (TCP/IP).
Internet memang membawa begitu banyak kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine (situs pencari informasi) pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan. Begitu mudahnya sampai seringkali pengguna internet tidak percaya dengan hal-hal, ide-ide besar atau informasi penting yang tersimpan di belantara situs-situs internet. Namun, dibalik kemudahannya tersebut kehadiran internet juga dapat membawa sisi buruk bagi penggunanya. Yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoral yang dengan mudah dapat diakses di jaringan internet.Berikut akan saya berikan contoh dampak positif dan negatif penggunaan internet pada pesantren.
manfaat yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan khususnya pesantren antara lain:
- Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif dan inovatif.
- Mendorong para santri untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi.
- Mempermudah penjelasan konsep. Metode pembelajaran di pondok pesantren, umumnya materi atau bahan pelajaran selalu disampaikan melalui metode ceramah. Dengan adanya internet, ustaz dapat menyampaikan konsep atau materi secara audiovisual . Pelajaran lebih nyata dan jelas, sehingga mempermudah pemahaman santri.
- Pembelajaran lebih konseptual dan up-to- date (aktual). Mata pelajaran yang akan disampaikan kepada santri bisa menyesuaikan dengan kondisi aktual. Dengan demikian konsep-konsep yang diajarkan dapat disesuaikan dengan kondisi terkini.
- Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Ustaz tidak terlalu disibukkan dengan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.
- Sebagai perpustakaan elektronik.
- Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara ustaz dengan santri.
Dampak Negatif Akses Internet Pondok Pesantren
- Pemanfaatan internet di kalangan santri Pondok Pesantren seolah memiliki dua sisi. Disatu sisi, internet dapat bernilai sangat bermanfaat, namun disisi yang lain internet tidak lepas dari dampak negatif yang dimilikinya. Dampak negatif internet yang sangat dikhawatirkan oleh para pengasuh Pondok Pesantren adalah akses situs pornografi.
- Keberadaan game on-line dan situs- situs jejaring sosial seperti facebook menjadikan para santri menjadi lalai dan menjadi candu dengan situs-situs tersebut.
- Dampak dari permasalahan tersebut adalah santri menjadi lalai dan mengakibatkan turunnya prestasi belajar para santri.
Jadi dari ketiga jurnal, kesimpulan dan sarannya adalah:
berdasarkan temuan-temuan dari penelitian, ada beberapa saran yang akan dikemukakan oleh peneliti. Pertama, berdasarkan hasil penelitian penulis diketahui bahwa para responden yang pada umumnya remaja tingkat SMP dan SMA melakukan aktivitas mengakses internet untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan untuk kepentingan lain. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan ini berarti mereka melakukan segala sesuatu guna menunjang segala tugas dan prestasi mereka di sekolah. Sedangkan untuk kepentingan lain adalah aktivitas selain untuk tujuan kepentingan pendidikan. Mengakses internet untuk tujuan kepentingan lain inilah yang sering disoroti para orang tua karena hanya bersifat fun/leisure activities .
Para orang tua seringkali khawatir jika putra-putri mereka meminta izin untuk melakukan mengakses internet. Kekhawatrian mereka seringkali dipicu oleh banyaknya informasi tentang pengaruh buruk dari internet. Kekhawatiran ini memang wajar mengingat internet memang seperti pisau bermata dua. Artinya di satu sisi internet membawa pengaruh yang positif dan juga negatif secara bersamaan tergantung pelakunya. Terlebih bagi puta- putri mereka yang notabenenya adalah pelaku pemula yang baru mengenal di dunia maya. Tetapi kekhawatiran itu tidak boleh terlalu berlebihan mengingat peran internet memang sangat dibutuhkan oleh para pelajar di era globalisasi ini.
Sumber:
Budi S, Ahmad. (2012). Penanggulangan Dampak Negatif Akses Internet di Pondok Pesantren Melalui Program Internet Sehat. Jakarta: Puslitbang APTIKA & IKP, Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Musriha, Gilang R. Pengaruh Intensitas Pemakaian Internet Terhadap Penggunaan Internet Untuk Berbelanja Online Yang Dimoderasi Oleh Consumer Innovativeness Di Surabaya.
Nur Q, Astutik. (2008). Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Surbaya:Universitas Airlangga
Musriha, Gilang R. Pengaruh Intensitas Pemakaian Internet Terhadap Penggunaan Internet Untuk Berbelanja Online Yang Dimoderasi Oleh Consumer Innovativeness Di Surabaya.
Nur Q, Astutik. (2008). Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Surbaya:Universitas Airlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar