Pada artikel ini Saya akan menjelaskan tentang pembagian wilayah untuk penyebaran binatang khususnya di wilayah Indonesia. Persebaran fauna Indonesia sangat erat hubunganya dengan sejarah geologi wilayah Indonesia. Secara geologi, Indonesia terbagi atas 2 landasan kontinenya itu bagian barat yang meliputi dangkalan sunda meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Dan pulau-pulau kecil di sekitarnya karena Indonesia merupakan Negara kepulauan. Pada Zaman esglasial sekitar satu juta tahun yang lalu, keempat pulau tersebut menyatu dengan Benua Asia. Yang kedua yaitu Indonesia bagian timur yang disebut juga dagkalan sahul meliputi Irian menjadi satu daratan dengan Australia. Adapun pulau Indonesia yang berada di tengah meliputi Sulawesi, Maluku, Nusa tenggara adalah wilayah yang tidak termasuk kedalam 2 landasan kontinen tersebut, dan wilayah ini disebut dengan wilayah Austral Asiatis. Baru setelah masa glacial berakhir, laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Malaka, dan sebagian laut Cina selatan kembali tergenang air.
Adapun bukti-bukti bahwa Dangkalan Sunda pada zaman glacial menjadi satu daratan dengan Benua Asia yaitu:
a. Spesies ikan di sungai-sungai Sumatera sekarang sama dengan spesies ikan yang hidup disungai Kalimantan Barat.
b. Jenis hewan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa sama dengan jenis di benua Asia.
Di masa glacial Dangkalan Sunda dan pulau-pulau Indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan Benua Asia, dan Irian satu daratan dengan benua Australia, sementara laut-laut dalam di sekitar Sulawesi dan kep. Maluku tergenang air, akibatnya:
a. Spesies hewan di daratan Irian sama dengan di daratan Australia.
b. Migrasi hewan di Sulawesi dan pulau-pulau yang ada di Maluku tidak terjadi, sehingga hewan asli seperti Anoa, dan babirusa di Sulawesi dan komodo tidak dijumpai di Indonesia barat dan Timur.
Alfred Rusel Wallace adalah seorang peneiti yang melakukan penelitian keadaan fauna di wilayah barat membuat batas pemisah wilayah penyebaran hewan Asiatis yang dimulai dari selat Lombok, Selat Makassar dan Selat Mindanao yang kemudian terkenal dengan nama “Garis Wallace”. Di bagian Timur weber melakukan penelitian keadaan fauna di pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku.
Kesimpulanya adalah sebagai berikut:
- Fauna Sulawesi dan Kepulauan Maluku berupa campuran dari fauna Indonesia Barat dan Timur
- Di Indonesia bagian tengah terdapat hewan khas Indonesia seperti: Komodo, Anoa, Babirusa, BurungMaleo.
Persebaran Fauna di 3 Wilayah Geologi Indonesia
1. Daerah Indonesia Barat
- Harimau terdapat du Jawa, Madura dan Bali
- Beruang terdapat di Sumatera dan Kalimantan
- Gajah terdapat di hutan Sumatera (mirip gajah India)
- Badak terdapat di Sumatera dan Jawa (mirip badak Malaysia, Thailand)
- Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan
- Mawas atau orang utan terdapat di Sumatera dan Kalimantan
- Siamang terdapat di Sumatera
- Tapir terdapat di Sumatera dan Kalimantan
Di daerah tersebut juga terdapat Kijang yaitu pada daerah Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Ada juga hewan Kancil pelanduk yang berada si daerah Sumatera, kepulauan Karimata. Terenggiling berada di daerah Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan, Buaya(Sumatera dan Kalimantan), Ikan Lumba-Lumba Pesut terdapat di sungai Mahakam Kalimantan timur.
2. Indonesia Tengah
- Biawak Komodo eterdapat di pulau komodo.
- Anoaada di Sulawesi.
- Babirusa dengan taring panjang yang melengkung terdaoat di Sulawesi dan Maluku Barat.
- Burung Maleo terdapat di Sulawesi dan Kepulauan sangihe.
3. Indonesia Timur
- Kanguru pohon terdaoat di papua.
- Tikus berkantong, musang berkantong terdapat di Maluku sebelah Timur dan Papua.
- Burung Cendrawasih terdapat di Papua, Aru, dan Pulau Seram.
- Burung Kakatua berjambul merah dan berjambul putih terdapat di Maluku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar